Minggu, 11 September 2011

KARAKTER KEPRIBADIAN

   Dalam psikologi, setiap orang bersikap  eksklusif  dan individual. Artinya, setiap orang berperilaku berbeda-beda sesuai dengan kepribadian yang dibangun dan dibentuk sepanjang perjalanan hidupnya.


     Menurut hasil identifikasi Hippocrates, paling tidak ada empat kebribadian manusia, yaitu sanguinis, melankolis, koleris, plegmatis. Hasil identifikasi ini kemudian disempurnakan oleh Galen pada abad ke-4 SM. Dengan memahami keempat kebribadian manusia ini, kita dapat menciptakan keharmonisan dalam berbagai ruang dan waktu.

Karakter Orang Sanguinis

Orang-orang sanguinis terkesan kurang rapi, tetapi sangat energik dan menyukai gaya hidup pesta. Anda akan menjadi teman baiknya jika selalu berada disekitarnya. Sebaliknya, mereka akan melupakan anda dalam waktu singkat jika tidak ada di sekelilingnya selama waktu tertentu. Mereka selalu penuh semangat ketika memulai sebuah proyek, tetapi biasanya berhenti sebelum pekerjaan itu selesai. Oleh karena itu, jika ingin membuat kesepakatan bisnis dengan orang bertipe ini, gambaran karakter di atas harus dipertimbangkan agar proyek anda tidak gagal di tengah jalan.

Untuk menambah referensi agar kita dapat mendeteksi tipe manusia sanguinis, berikut catatan Florence Littauer dalam buku bestsellernya, Personality Plus: Orang sanguinis memiliki kepribadian yang menarik; suka bicara, memiliki rasa humor yang hebat, mempunyai ingatan yang kuat untuk warna, secara fisik memukau pendengar, emosional dan demonstratif, antusias dan ekspresif, periang  dan penuh semangat, penuh rasa ingin tahu, baik dipanggung, lugu dan polos, hidup dimasa sekarang, mudah diubah, berhati tulus, dan kekanak-kanakan.

Gaya Komunikasi dengan Orang Sanguinis

   Karakter orang sanguinis sangat dinamis, ceria, dan variatif. Oleh karena itu, diperlukan cara dan teknik komunikasi yang strategis dan efektif dalam menghadapi mereka. Berikut gaya dan teknik yang sebaiknya diterapkan apabila akan berhadapan dengan orang sanguinis:

  • Berbicaralah dengan semangat dan antusias.
  • Gunakan kata-kata motivasional.
  • Gunakan kata-kata positif dan energik.
  • Gunakan gambar/ilustrasi saat menjelaskan.
  • Berikan pujian kepada mereka.
  • Bangun kehangatan persahabatan, bukan kekakuan hierarkis.
  • Ikuti alur pembicaraan mereka dengan serius.
  • Jangan berdebat urusan detail dengan mereka.
  • Tampilkan bahasa tubuh yang penuh semangat.

    Jika berhadapan dengan orang sanguinis, anda harus ingat bahwa mereka kurang menyukai hal-hal yang tidak menunjukan semangat, seperti loyo, lesu, lemas, lemah, letoi, lambat, dan lamban. Orang-orang yang mempunyai karakter seperti itu tidak akan dapat berkomunikasi secara baik dan lancar dengan orang sanguinis karena orang-orang sanguinis akan merasa lelah dan terganggu jika mengikuti lambanya ritme orang yang tidak bersemangat. Oleh karena itu, jika bertemu dengan orang-orang yang bertipe sanguinis, cerialah selalu.

Karakter Orang Melankolis

    Melankolis adalah kepribadian yang bertolak belakang dengan sanguinis. Jika orang sanguins penuh dengan kecerian dan kehangatan, orang melankolis menampilkan kepribadian yang cenderung kurang ceria atau kata lain, sedikit lebih serius. Dalam bahasa ekstremnya, mereka lebih menampilkan wajah “tanpa senyum“. Orang melankolis lebih mengutamakan pola pikir dari pada pola laku. Artinya, mereka lebih banyak menggunakan otak dan perasaan untuk menyusun sesuatu sebelum mengeluarkan susunan itu melalui ujaran dan tindakan. Mereka lebih tertutup dan introspektif. Mereka sangat teliti dan terkadang juga sering membuat orang lain merasa bosan. 

     Florence Littauer lebih jauh mengatakan bahwa orang bertipe melankolis mempunyai ciri-ciri : mendalam dan penuh pikiran, analitis, berorientasi pada jadwal, serius dan tekun, perfeksionis dan berstandar tinggi, cenderung jenius, sadar perincian, berbakat dan kreatif, gigih dan cermat, artistik atau musikal, tertib dan terorganisasi, filosofis dan puitis, teratur dan rapi, menghargai keindahan, ekonomis, suka berkorban, dapat memecahkan persoalan secara kreatif, penuh kesadaran, selalu menyelesaikan apa yang dimulai, idealis, serta menyukai diagram, grafik, bagan dan daftar.
 
Gaya Komunikasi dengan Orang Melankolis

Agar komunikasi menjadi positif dan kondusif, komunikasi dengan orang yang berkarakter melankolis harus mendapatkan perhatian lebih. Gaya yang harus diterapkan kepada mereka antara lain:
  • Gunakan fakta dan data yang dapat dipertanggung jawabkan.
  • Kurangi senda gurau berlebihan.
  • Gunakan kata-kata yang realistis dan faktual.
  • Berikan waktu kepada mereka untuk berpikir setelah kita menyampaikan sesuatu.
  • Biarkan mereka mengutarakan kerangka berpikir secara total.
  • Jangan menunjukan raut wajah bosan atau berseberangan dengan mereka.
  • Hindari kata-kata yang berbau motivasional secara berlebihan.
    Kunci sukses dengan orang melankolis: jangan menyampaikan sesuatu yang bersifat gosip, rumor, atau kabar angin jika anda tidak ingin menuai perdebatan logika. Hindari hal-hal yang bersifat intangible (tidak nyata).

   Orang tipe ini juga sangat sensitif dengan kata-kata yang didengar. Mereka akan menganalisis dan mencoba merangkai pesan yang tersimpan dibalik kata-kata tersebut dan tidak jarang, berdasarkan analisis mereka sendiri, kesimpulan bisa dengan cepat mereka ambil. Kesimpulan itu kadang dapat menyakiti diri mereka sendiri tanpa konfirmasi atau klarifikasi pada penuturnya.

    Celakanya, mereka tidak pernah memberi tahu akan hal itu sehingga jika kita berhadapan dengan orang tipe ini, kebingungan kerap kali muncul. Tiba-tiba terjadi perubahan sikap drastis dari orang tersebut tanpa dapat dipahami mengapa hal itu terjadi. Oleh karena itu, jika berhadapan dan berkomunikasi dengan orang tipe ini, kendalikan emosi dan keinginan anda untuk berbicara terlalu banyak. Semakin banyak kata yang dikeluarkan, semakin besar kemungkinan untuk menuai  feedback dari orang tersebut. Positif atau negatif ? Bergantung pada hasil analisis mereka terhadap ujaran anda.

Karakter Orang Koleris

   Orang koleris biasanya memiliki karakter yang lebih tegas, cepat menilai situasi/tanggap, memutuskan apa yang harus dilakukan, dan menuntun orang lain untuk menyelesaikan tugas. Mereka berbakat dalam memimpin, dinamis dan aktif, sangat memerlukan perubahan, suka memperbaiki kesalahan, berkemauan kuat dan tegas, tidak emosional dalam bertindak, tidak mudah patah semangat, bebas dan mandiri, memancarkan keyakinan, bisa menjalani apa saja, tidak terlalu memerlukan teman, serta memiliki pengetahuan dan pengalaman/leadership yang sangat baik. Setiap kata harus bermakna dan bermanfaat bagi diri mereka dan tempat mereka bekerja.

Gaya Komunikasi dengan Orang Koleris


    Pada orang tipe ini terdapat nuansa cepat dan tegas. Tidak ada hal-hal yang boleh memperlambat proses pengambilan keputusan. Orang tipe ini terkadang “keras kepala” dengan apa yang diyakininya benar, meskipun tidak demikian setelah dikonfirmasi dengan pihak lain. Sulit membelokan pandangan orang tersebut. Ketegasan orang tipe ini membuat kita harus berhati-hati ketika berkomunikasi. Jangan sekali-kali berbicara seadanya tanpa ada fakta dan data.

Berikut hal-hal yang seharusnya kita lakukan ketika berkomunikasi dengan orang tipe koleris:
  • Bicaralah dengan tegas dan tepat ketika menyampaikan sesuatu. Sikap yang mencla-mencle tidak akan mereka sukai.
  • Berbicaralah secara sistematis (dari awal, tengah, dan akhir).
  • Jangan menggunakan kata-kata seperti “mungkin”, “barangkali”, dan kata-kata bernuansa ketidakpastian kepada mereka.
  • Jangan berdebat jika tidak ada data pasti yang dapat digunakan untuk meng-counter mereka.
  • Biarkan mereka menyampaikan pokok-pokok pikiran secara tuntas. Jika perlu, pertanyakan setelah mereka selesai untuk memperjelas hal yang dimaksud.
  • Pujilah mereka seperlunya atau apa yang telah disampaikan,
Orang koleris sangat menyukai ketegasan dan kurang menyukai hal-hal yang bersifat tidak pasti. Berbeda dengan orang sanguinis yang relatif lebih ceria dan tidak bermasalah dengan kata-kata yang berbunga-bunga. Berbeda juga dengan tipe melankolis yang relatif lebih menggunakan perasaan ketika menyampaikan atau menanggapi sesuatu.
Orang tipe koleris lebih mengutamakan rasio/akal sehat ketika menyampaikan atau menanggapi sesuatu. Jadi, bersikaplah lebih rasional saat berkomunikasi dengan mereka.

Karakter Orang Plegmatis

   Orang-orang plegmatis biasanya rendah hati, cakap dan mantap, mudah bergaul dan santai, damai, dan mudah sepakat. Mereka juga teridentifikasi dengan kebiasaan lain, seperti diam, dan tenang, padahal sesungguhnya mempunyai kemampuan yang tidak terlihat dipermukaan. Mereka sabar, punya keseimbangan yang baik, konsisten, dapat menjadi penengah masalah, dan cerdas. Mereka cenderung menghindari konflik, simpatik, dan baik hati, dapat menyembunyikan emosi, dan dapat menemukan jalan keluar dengan mudah. Pendek kata orang tipe plegmatis memiliki ketenangan dan kecermatan yang baik.

Gaya Komunikasi dengan Orang Plegmatis

       Setelah memahami  karakter  orang tipe  plegmatis, berikut adalah beberapa langkah dalam gaya komunikasi dengan mereka:

  • Jangan bersuara terlalu keras saat menjelaskan sesuatu.
  • Semangat tidak perlu sebesar ketika berbicara dengan orang bertipe sanguinis dan koleris
  • Jangan terburu-buru ketika menyampaikan pokok-pokok pikiran.
  • Berikan waktu kepada mereka untuk mencerna apa yang kita sampaikan melalui diamnya mereka. Dalam diam, mereka memikirkan apa yang kita sampaikan.
  • Selalu konsisten dengan yang kita sampaikan karena mereka akan mengingatnya. Jangan membuka topik “panas”, “berbau konflik”, dan sejenisnya karena mereka cenderung menghindari topik seperti itu.
  • Tegaskan keputusan yang diambil karena mereka cenderung akomodatif terhadap segala sesuatu.  

  Pendek kata, orang plegmatis lebih suka hal-hal inklusif dari pada eksklusif. Mereka lebih suka merangkul daripada memukul. Mereka lebih suka mengasuh daripada “menggesek dan menggosok”. Jika kita sudah tahu, atau paling tidak, menduga bahwa orang tersebut berkarakter plegmatis, segeralah “banting” topik yang tidak bersahabat ke topik positif dan konstruktif. Gampang, toh?  

Sumber : Ponijan